Wednesday, November 30, 2005

Salah Siapa?

Aku terlahir di atas sebuah ranjang besi karatan, rumah bersalin yang tidak layak disebut rumah bersalin, kotor dan sangat tidak rapih. seprei putih tidak lagi berwarna putih. "karna kami keluarga miskin, sampai tenaga medis pun tidak ada, yang ada adalah dukun". karna kami berpenduduk miskin tidak ada dokter atau bidan yang mau bekerja di kampung kami. memang kami orang kecil yang tidak kuat membayar merka dengan harga mahal. lalu salah siapa?

Kami tinggal di kampung yang bernama Pasir Rambe, jauh dari keramaian. jumlah penduduknya tidak lebih dari 100 Kepala keluarga. Kuwu kami terpilih hasil dari pemilihan langsung warga desa, meski kadang kami kurang setuju dengan beberapa keputusan yang dia berikan, karna kok sekarang justru lebih menginjak orang kecil, padahal strata kemiskinan di kampung kamipun jauh dan tidak layak untuk dibilang mapan. sehari bisa makan dengan telur saja, sudah kami anggap sebagai prestasi. tetapi kenapa kami memilih Kuwu itu saat pemilihan langsung? mungkin karna kami kurang mengenal gaya kepimpinan dia, jadi mungkin inilah gaya kepemimpinan dia.

Kuwu itu memilih salah seorang petinggi adat, yang menurut kami memang layak. orang tua dengan tinggi kurus itu layak untuk kami agungkan sebagai penegak hukum. tetapi ternyata dia tidak memberikan solusi kongkrit pada kami. yang terjadi dia malah terkena kasus korupsi, yang mana itu jadi program utama kepempinan pak Kuwu, lalu siapa yang salah? ternyata petinggi adat itu kurus karna dia kurang makan makanan moral. yang mana meski dia sudah jadi orang besar, hatinya tetap kerdil seperti tercermin dalam fisiknya. mungkin beliau lagi program penggemukan kalee..

makanan moral dari mana? kita memang susah makan moral, karna bagaimana bisa? untuk masuk sekolah formal sajah kita tidak sanggup, biaya sekolah itu jauh lebih mahal dari harga sawah kami. harga padi yang menjadi mata pencaharian kami sajah tidak sanggup untuk membayar biaya sekolah. tetapi di sekolah kita tidak diberikan apa-apa, kecuali ajaran untuk tawuran. tetapi memang kita yang memilih untuk masuk sekolah itu.. lalu yang salah siapa?

Guru-guru pun enggan masuk kelas, lebih enak ke ladang, untuk mencari duit tambahan, bagaimana tidak, gaji guru kok makin hari makin tekor, gaji pas-pasan tetapi harga makanan pokok malah naik. itu dah diketahui para guru sejak lama, memang gaji guru gk seberapa. makanya mereka mencari tambahan dari usaha laen. bahkan kadang lebih mementingkan usaha dia, karna dari sekolah dia kurang. walau ahirnya murid-murid jadi terbengkalai.. coba gajinya tinggi.. lalu salah siapa?

yang salah selalu mencari pembenaran, meski sebenarnya kesalahan akan tetap menjadi kesalahan, akan tetapi legowo untuk mengakui kesalahan jauh lebih berat.. karna ego kita terlalu tinggi. kita lebih mempertahankan ego, power, atau martabat didepan manusia, padahal sebenarnya kita membohongi diri kita sendiri. dihadapan-Nya

Friday, November 25, 2005

Ahirnya Penutupan


Kairo selalu penuh dengan kegiatan. bahkan mungkin lebih dari pada kegiatan kegiatan kuliah itu sendiri, tetapi memang itulah dinamika mahasiswa *cieeehhh* yang selalu membuat hidup semakin hidup.. alias hidup semakin maju. usaha dong!!!

waktu itu jam 3.00 PM, waktu gwe di telp ma maulana, kalau malam ini ada penutupan kegiatan. mereka ahirnya mampir dulu ke rumah gwe, yaa sekedar melepas lelah lah, perjalanan dari bu`ust ke robaa kan lumayan jauh, apalagi kalau jalan kaki, hahah.. untungnya merka bawa mobil pemerintah *alias bus hahaha* jadi yaa gk terlalu lama lah, meski harus sedikit berdesak2an.. tapi memang kalau gk berdesakan itu bukan kairo fren!!!...

sesampainya di rumah, sempet lah nyantai2 trus baru abis magrib kita start ke hay asyir alias kampung sepuluh. sampai di sekretariat ternyata dah mulai acaranya.. salah satu pembicara dah mulai berbicara. dan cerita lah bagaimana pengalaman beliau waktu di gontor. dan bagaimana pengalaman beliau waktu di IAIN Yogyakarta. dan sekarang lagi menyelesaikan tesis doktoral di al-azhar. meski katanya secara formal beliau memang hanya mencari buku2 di kairo.

gwe langsung cabut kedalem.. soale male malu euy . heheh.. dah telat yaa terpaksa deh. nongkrong di depan nasi-nasi untuk konsumsi.. tapi mendengar pembicaraan beliu2 gwe jadi tertarik untuk keluar dan mendengarkan. memang selalu ada hal baru kala orang2 itu pada datang, yaaa atleast kita bisa mencari tau bagaimana prospek mahasiswa mesir setelah sampe di indonesia..

jujur saja untuk jadi dosen di IAIN sendiri susah, karna mereka lebih mementingkan alumus sana.. dari pada alumnus orang lain.. wah sedikit kurang enak juga kalau mendengarkan itu. jadi IAIN hanya lebih menghargai alumnusnya dari pada alumnus orang lain.. wekkhhh..

tapi rasional juga seh. yaa maklum lah .. mereka juga kan tidak mau melihat alumnusnya terbengkei.. sebenarnya waktu itu gwe dah mo tanya ke beliu2 tapi sayangnnya waktu sangat terbatas. gwe gedeg banget ma orang yg nanya dengan seabreg pertanyaan.. sialan lo!!! hahahahahah.. seakan2 dia saja yang punya pertanyaan segambreng!.. dan gk kasih waktu ke orang lain.

tapi gimana lagi moderator lebih berkuasa dari pada hanya mengeluh.. yaa udah deh.. kita balik lagi ke dalem. dari pada hanya diam dan membisu .. mendengarkan ceramah.. :D

didalam gwe kerasa laper banget.. yaudah deh langsung makan duluan sebelum temen2 lain makan.. maklum seniorr.. huahauhau.. jadi gk ada yang melarang.. gwe makannya sambil gurau2 ma anak2 .. gwe minta photo deh.. tapi sayang bukan pas gwe makan. hahahahha. ntar ketauan lagi makan gwe kaya apaan.. jam 9 acara selesai .. yaah bentar banget.. trus kita photo2 ma beliau2 dan trus pulang deh.. ke rabaa

Tuesday, November 08, 2005

Kampungku Kampung Damai

Namaku Warnito, Asalku desa gebleksari perjalanan setengah jam dari bondang, melewati rel kereta api, yang melintang membelah jalan. disampingnya hamparan sawah gersang, disana tempat kami bermain layangan, dan kadang iseng minta-minta ama penumpang kereta api, lumayan buat beli layangan, atau beli es lilin. umurku 22 tahun. sejak kecil aku dikenal aktif dan disenangi kawan-kawanku. mungkin karna aku gk pelit, dan senang berbagi es lilin meski itu satu dipotong-potong jadi 3 atau bahkan 5. yang penting bagi kita kebersamaan.

sejak kecil aku selalu merantau, kenal banyak kultur dan dipaksa untuk selalu beradaptasi dengan kultur baru. orang tuaku hanya seorang petani biasa, tapi kehidupan kami tidak kekurangan, cukuplah untuk makan bersama dan memang kita hidup tidak muluk, dari kecil saja aku tidak pernah punya sepeda. saat ke sekolah aku jalan kaki, yang jaraknya hampir 2 KM dari rumahku. tapi kata bapakku "kamu jangan pernah mengeluh". Ibuku seorang ibu rumah tangga yang baik, masakan dia tak terkalahkan, aku rela menunggu didepan kompor sampai masakan itu matang.. duduk disamping perapian (hawu) dapur dengan telanjang baju lalu makan dengan sambal kering dan ketimun. plus 2 iris tempe goreng. i Miss it!!!

Main kelereng itu seperti hal wajib dilakukan tiap abis pulang sekolah, depan pelataran rumahku sedikit agak luas, yaa buat anak-anak kecil cukup lah untuk main kelereng. kadang kita bareng-bareng main ke block lain, sekedar untuk menantang sajah.. sambil sesekali ngejek mereka.. "kelereng block anu penyot-penyot". atau dengan cacian lain.. sampai ahirnya kita berkelahi, lalu menangis, dan laporan ke bapak.

bapak ku kadang lucu.. saat aku laporan malah diketawain. dia cukup bilang "aah ama si anu aja kalah, payah.. katanya pemberani, masa nangis". itu bukan membuat aku malu, tapi kadang membuat aku mikir.. bener juga yah.

aku punya kawan dekat.. Wantu namanya, dia biasa kami panggil "si Bapuk". bahkan sampai sekarang kami selalu menyebutnya si Bapuk. mungkin karna dia gemuk dan agak pendek kali yee.. jadi bulet gitu. satunya namanya Harto, anak itu sering kita panggil dengan nama "Helem". karna kepalanya dia sering cukup seperti helm, jadi bawahnya dia gundulin tapi atasnya tetep dia panjangkan. mereka selalu dekat dan kemana-mana kita sering bersama.

Main bola itu paling aku gemari, waktu itu belum terkenal club-club luar angkasa, seperti Realmargot, Juventil, AC rumah, atau Arsendal. makanya tidak pernah mengenal namanya Raul Gendenkless, Ronalginclung dan sebangsanya. yang kami kenal hanya Ajat Sudrajat yang waktu itu memakai no 10, Robi darwis, Yudi Guntara, Asep Dayat, Sujana. dan lain-lain club-clubnya juga persib, persija, persibaya dan sebangsanya.

Nontonnya juga TV yang hanya dua warna, hitam dan putih, itupun tidak memakai listrik, kita harus memakai setrum ACCU, yang kalau dah low, gambarnya di monitor jadi ciuutt.. dan lama-lama jadi blank.. gelap deh. kalau dah gelap gitu kita musti bawa ke daerah tetangga, Bayawak namanya. disana dah ada listri, maka bisa setrum ACCU. Maklumlah desa kami memang terkenal IDT (Impres Desa Tertinggal).

Tapi dari suaana seperti itu kali yee.. aku terdewasakan untuk hidup, hidup ini susah, makan itu tidak gratis, semua butuh kerja keras. belajar dari nol atau bahkan belajar untuk sekedar mencari sesuap nasi. jaman dulu kami tidak pernah kenal namanya PS apalagi sekarang katanya ada PS 2. atau internet. wah kalau ada waktu itu, kami bisa-bisa terkejut, gimana rasanya kalau waktu itu kami melihat google eart, pasti tercengang2..

tapi semua orang berbangga jadi orang kota.. maka orang kampungpun patut berbangga.. dan dengan lantang harus dikatakan bahwa "AKU ORANG KAMPUNG" karna kampung kami tidak pernah ada namanya kelaparan, kampung kami tidak pernah kekurangan untuk cari lapangan bola, bahkan lapangan basket, untuk main Golf saja kami mampu membuatnya. meski itu tidak berrumput, tapi berdebu.. tapi paling tidak di kampung kami tersedia semua bahan. inilah kampung kami.. yang indah, bertahtakan hamparan sawah yang menghijau dimusim hujan, dan menguning di musim kemarau.

Monday, November 07, 2005

rumah barukuw



RUmah itu tempat singgah? atau tempat istirahat? bagi gwe rumah itu bukan hanya tempat singgah atau istirahat, tapi tempat untuk segalanya, intinya yaa jelas lah buat belajar.. cieehh.. makanya nyari rumah bukan hal gampang.. sesampainya di kairo. temen2 gwe .. si brave dah pada pindah dari rumah lama gwe.. di hay sabi` wekhh.. padahal tuh rumah asli keren banget.. selain murah, rumah itu juga sangat sepi danasik banget.. terutama buat belajar.. sayangnya dah pindah,

makanya pas dapat sampe ke kairo gwe dah gk punya rumah lagi.. suntuk juga.. ahirnya ngobrol ma Nanda. dia nyaranin untuk pindah ke rumah dia. sekalian ada temen untuk belajar. (seperti orang semangat belajar ajah gwe) yaa karna kebingungan nyari rumah, dan dari pada gk ada tempat untuk naroh barang, ahirnya gwe ambil tuh rumah.. meski yakinnya rame banget laah.. soalnya isinya 7 manusia.. hehe..

yaa yang penting punya rumah lah.. mo rame mo apa... sing penting belajar dulu laahh.. mo lulus gk taun ini ??? cieeehhhhhh

Wednesday, November 02, 2005

Selamat idul fitri 1426 H



ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR WALILLAHI AL-HAMD

Gema takbir serasa membangunku dari ketidak tauan apa yang musti aku lakukan. kesadaran yang belum pulih membuat aku terduduk di depan komputer.. seperti orang bego yang baru sadar kalau dia itu bego.. (kaya apa yaaa) perlahan ku start komputerku.. ku buka email lalu aku chating ama poety di bekasi.. tapi komputerku diskonek dan ahirnya gk lanjut deh..

dalam diam dan gk jelas mo ngapain gwe buat kartu lebaran .. lalu ingin sekali aku katakan bahwa ramadan taun ini jauh jauh jauh jauh dari keberhasilan. kalau dalam kuliah gwe bener bener gagal.. dan gagalnya total.. gwe gk khotaman al-quran, gwe cuman sempet baca sampai juz 10 kaleee.. trus puasa gwe bolong 2 hari, gara2 gwe pergi ke kairo saat puasa. trus taraweh bisa dihitung.. masih seirng bolong.. bahkan sering banget gk taraweh.. kadang cuman isya doang.. kadang taraweh di rumah ajah, kadang cuman sholat malem kalau inget.. aaaaaahhh kacauwww...

Ya Allah... inilah secuil amalku.. tidak sebanding dengan karuniamu.. ku serahkan pada-Mu untuk menilainya.. Tuhan.. berikan aku kekuatan untuk berbuat lebih baik di bulan depan.. meski aku yakin bulan ini jauh lebih mulia. tapi semua hari adalah hari-Mu juga.. kau yang menggilirkannya, dan Kau-lah yang membuat hari hari bergantian.. semoga aku bisa memperbaiki diri... meski tidak dibulan yang suci.

selamat idul fitri .. mohon maaf lahir dan bathin..

Tuesday, November 01, 2005

perempuan juga manusia

Dalam sejarah Yunani perempuan dikenal iblis. bahkan dalam sejarah manapun kita akan mendapatkan ketimpangan derajat antara laki-laki dan perempuan. dalam kristen, perempuan adalah pembuat dosa, penyebab diturunkannya adam ke muka bumi ini. begitu juga dalam kultur arab pagan, perempuan hanya sebagai media pemuas nafsu, dan keberadaannya adalah awal kehancuran dan ketakutan miskin saat memiliki anak perempuan. maka mereka mengubur anak perempuan hidup-hidup.

dari ketimpangan kultur dan pembongkaran patriarki inilah maka, tidaklah heran muncul kemudian tokoh-tokoh feminis yang hidup untuk memperjuangkan feminisme menjadi satu tataran ideologi kultur yang lebih baik.

dalam islam sendiri perempuan mempunyai derajat yang sangat tinggi, terlihat dari adanya nama surat dalam al-quran yang bertemakan perempuan (annisa). rosulullah yang disebut Thomas Carlyle seperti percikan api yang jatuh di padang pasir yang menjadikannya sebagai pahlawan dan revolusioner feminism di dunia arab pagan, beliaupun mau menikahi seorang budak belian. bahkan belaiu bersabda Ia bersabda, “Aku menikahkan Zaid bin Haritsah kepada Zainab binti Jahasy dan aku menikahkan Miqdad kepada Dhiba’ah binti Zubair bin Abdil Muthallib supaya mereka mengetahui bahwa kemuliaan yang paling tinggi adalah Islam dan bahwa yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bagus keislamannya.” (Kanz Al-Ummâl 313; Makârim Al-Akhlâq 1:452-1546)

ideologi kepongahan, penindasan, menyisihkan perempuan dan lain sebaginya hanyalah sebuah manifestasi dari kegagalan mental manusia, dan kepongahan kepada ayat-ayat alam dan zeromind. kebodohannya dalam memahami kemulian itu sendiri menjerumuskan dia kepada ketidak tauan diri akan hakekat manusia.

kesamaan derajat bukanlah sama dalam segala-galanya. Islam sendiri mengajarkan kepemimpinan dalam sekecil apapun tatanan sosial, termasuk dalam keluarga. laki-laki mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki perempuan, dan perempuan mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki laki-laki. maka tugas naluri itu yang mengantar manusia untuk saling melengkapi, bukan terpimpin tapi saling melengkapi. dalam bisnis saja harus ada menejemen dan menejernya. maka tidaklah salah dalam sebuah tatanan rumah tangga harus ada menejer dan menejemen rumah tangga.

perempuan bukan boneka yang hina, tapi perempuan itu manusia juga.