Tuesday, January 06, 2009

Kapan Pertolongan Allah itu datang?

Seminggu sudah saya melihat berita dimanapun, baik dari media cetak atau elektronik mempublikasikan serangan Israel ke Palestina, sepertinya kuping saya mulai bosan dengan berita itu, dari puluhan tahun lalu, peperangan itu tidak pernah usai, nyawa seperti kacang goreng disana, bisa kapan saja mati terkena pluru atau reruntuhan gedung, ironis..

Doa pun tidak henti dipanjatkan, sms tentang permohonan membaca ayat-ayat penting berseliweran masuk ke handphone saya, seperti tidak pernah ada henti umat Islam Indonesia mendukung umat Islam yang ada di Palestina. tetapi agresipun tetap berlangsung dan Palestina tetap kalah dan makin hancur. Saya makin berpikir, seperti 1.430 tahun lalu tertulis dalam Quran "mataa nashrullah" alias "kapan pertolongan Allah akan datang?". Sedih sekali, dalam duduk selalu saya berfikir dan beguman "Allah, kapan kau tunjukan kebesaranMu pada kami, rahasia apa yang mau Kau tunjukan pada kami, kenapa selalu Kau biarkan kami menangis dalam kehancuran yang tak berujung?".

Dalam kegelisahan ini saya coba membuka al-Quran, saya baca ayat apapun yang terbuka, lalu tidak sengaja saya dapatkan ayat "apakah akan Ku biarkan kamu berkata kalau kamu telah beriman tanpa kami uji". yaa saya tahu, itu ujian memang itu ujian, sampai kapan kami lulus dari ujianMu Allah? ehmmm... mungkinkah sampai semua habis, dan tersisalah orang-orang yang istiqomah dalam prinsip dan jalan-Mu, atau sebaliknya? sampai semua orang yang loyal pada-Mu habis dan tersisalah iblis-iblis di dunia dan saat itulah kau hancurkan dunia ini?.

aaahh.. pusing... tak tahan otak saya memikirkan itu, saya coba berjalan ke taman RW yang memang tidak ada indah-indahnya, yang ada hanya pohon-pohon dan deretan mobil di parkir, tapi biarlah yang penting dapat melihat alam lain. aku melihat tukang parkir, satpam lagi pada ngrokok di satu kedai rokok kecil di pinggir jalan. aku perhatikan mereka, apakah mereka akan tetap jadi satpam seumur hidup? ku lihat tukang parkir sudah cukup tua, mungkinkah dia akan tetap disana sampai mati? duduk dipinggir jalan dengan kursi kayu yang hampir roboh, yang hanya muat 2 pantat untuk duduk disana, aku berjalan melewatinya, dia tersenyum padaku aku pun coba lempar senyum "misi pak". "iya pak, mau keluar ya?" jawabnya.

Dari sana kok aku seperti merasakan getaran, perubahan itu ada karna kau mau berubah. yaa mau berubah, mau untuk berubah. palestina bukan tidak mau berubah, tapi umat Islam dunia tidak mau merubahnya. yaa tidak akan berubah karna umat islam tidak mau berubah. aku senyum-senyum mengingat itu.

bayangkan, saudi arabia semua orang tau dengan siapa mereka dekat? bukankah mereka itu budak amerika? ingat penyerangan amerika ke Irak dan afganistan? dimana tentara amerika itu "parkirkan" pesawatnya? bukankah di saudi? pernahkah terdengar sedikit saja suara lantang dari raja saudi tentang penyerangan israel ke Palestin?jarang sekali, kenapa? karena mereka tidak peduli... (semoga saya salah, amin ya rob) bayangkan, saat khodimul haromain saja begitu bagaimana dengan negara lain?

lihat Kuwait, kurdi, mesir, emirat dan lain sebagainya, apa yang mereka lakukan untuk palestin. bahkan emirat arab yang dulunya persatuan dari negara-negara arab lebih memilih pecah. lihatlah bendera-bendera merah putih hitam, itu semua tadinya satu negara dan mereka pecah. yaa pecah, demi kekuasaan...

saya ajak berfikir agak jauh, saat Nabi Muhammad wafat, sudah munculah dua golongan (memang saat itu tidak terlalu terlihat tapi benih-benihnya mulai muncul). abu bakar dan kawan-kawannya langsung berunding untuk mengadakan pemilihan pemimpin umat, sedangkan Ali dan ahlil baitnya sibuk mengkapani dan mengubur sayidil karim Muhammad SAW. itulah penyebab awal munculnya syiah, baru muncul kemudian saat usman terbunuh, demi kekuasaan utsman pun meregang nyawa, apalagi saat Ali memimpin dan juga terbunuh, makin pecah belahlah umat islam. setelah itu lebih parah lagi bergeserlah generasi khilafiah (kekholifahan yang dipilih secara demokrasi) menjadi kerajaan (mulukah) yang pemimpinnya turun temurun ... ahirnya dinasti penguasa Islam pun mulai dikotak-kotak. saling menjatuhkan, dari dinasti ke dinasti... sedih...

ehmmm.. padahal Rosulullah selalu mengingatkan, bahkan di nafas terahirnya, umatku, umatku, umatku... sungguh kecintaan yang abadi darinya. kenapa umatnya membalasnya dengan berpecah belah.

Jadi, kunci perdamaiannya adalah, bersatunya seluruh umat islam. yaa hanya itu, sebelum bersatu, tidak akan pernah datang perdamaian di Palestina, sampai kiamat tiba. tidak perlu mendirikan satu negara islam, tetapi yang penting mempunyai satu kesatuan suara, yaitu ISLAM.. yaa ISLAM... bukankah tuhan selalu ingatkan, "aku tidak akan pernah merubah satu kaum, sebelum dia sendiri mau berubah". mau berubah, mau berubah, mau berubah. kita selalu berdoa setiap setelah tarawih di bulan suci ramadan yaitu doa kamilin, "Allah, sempurnakan iman kami, dan terhadap kewajiban kami tunaikan ....... dan dari hal duniawi kami menahannya, dan demi akhirat kami "mengejarnya", dan atas nikmat-Mu kami bersyukur, dan atas bala (kehancuran) kami berlindung padaMu, di bawah bendera Muhammad SAW".

Hanya satu bendera berkibar diatas dan dibawahnya silahkan kibarkan bendera lain, karena Islam di atas dan untuk semua golongan.

Saya duduk dan berlindung kepada Allah, dari godaan syetan yang terkutuk.