suatu ketika syeikh Hamdun an-NIsaburi ditanya:"Mengapa omongan ulama terdahulu lebih bermanfaat dari omongan kita?" jawab beliau: "Karena mereka bicara untuk kemuliaan islam, keselamatan jiwa dan ridho Allah. sedangkan kita bicara untuk kemuliaan jiwa, mencari harta dunia dan agar orang lain menyakini kita benar". (thabaqat S) Allahummah dina bihudahum ilaika ya Rabb
Ini status sangat dalam, tapi kalau boleh menggaris bawahinya bahwa ternyata niat mampu mengantarkan manusia mencapai targetnya, mengantarkan power atas apa yg dibicarakannya, menjadikan nada bicaranya seperti memiliki ruh yang mampu mensugesti orang lain, bukan karena retorika dan paparan ilmiah yang membuatnya berbusa-busa untuk menyimpulkan satu dua kata yang simple. Niat secara otomatis juga mensugesti dirinya sendiri, menjadikan fisik, akal, dan jiwanya sinergi. yang timbul hanya semangat, bekerja keras, dan tawakal. Meski memang pertanyaannya "niat seperti apa?" kita tidak pernah tau apa yg ada dalam diri kita, tetapi mari mulai menanyakan pada diri kita sendiri tentang apa target hidup, atau kita malah takut untuk jujur pada diri kita sendiri tentang tujuan kita. Ketika tujuan tidak ada, maka niatpun tidaklah ada, dan ketika itu kita sudah kehilangan sebagian dari ruh hidup kita. naudzu billah ..