Tuesday, April 04, 2006

Fratricide

Aku memang selalu tidak mengerti, mungkin karena rahasia Tuhan diatas nalar manusiawiku. saat aku diciptakanpun tidak ada yang ku mengerti, kecuali insting untuk `membaca` dan `belajar`. fratriacide terjadi berulang-ulang, sejarah masa lampau kembali datang. Manusia berasal dari satu orang, tetapi setiap orang dberi `kepala` yang berbeda.

"Bunuh sajah!!!... Penggal sajah!!!... gantung dia di pohon!!!.. pukul dia sampai mati!!!".

Teriakan-teriakan kematian yang membuat kita merinding mendengarnya, seperti tak hentihentnya orang mengagungkan pembunuhunan. pembantaian demi pembantaian mengukir sejarah manusia. Membunuh bagaikan satu solusi ahir untuk menyelesaikan satu permasalahan. Hidup seperti tiada guna lagi, nyawa begitu murah, bertindak seakan manusialah penguasa hidup. Tidak mengenal anak kecil dan dewasa, tidak pernah ingin tau itu saudara atau kawan, membunuh orang lain menjadi kesenangan atau bahkan hobi. seperti sudah digariskan, manusia hidup untuk saling membunuh.

Sejarah mencatat pembunuhan pertama antara Habil dan Qobil (Cain and Abel)yang diabadikan dalam al-Qur`an 5:27-32, atau dalam Bible ( Genesis: 4), Qobil membunuh Habil sesaat setelah qurbannya tidak diterima Allah .. saling membunuh antara saudara hanya karena perempuan. mereka berebut untuk mendapatkan sang wanita.

Dalam mitos Greek, terkenal seorang yang bernama Medea, anak perempuan raja Aeetes, istri dari Jason sang pahlawan bangsa Greek, tega menculik dan membunuh saudaranya sendiri Absyrtus.

Sejarah Romawi mencatat, Romulus adalah raja pertama Romawi. tetapi menggapai kekusaan itu dia harus mengorbankan adik kembarnya sendiri, co-founder kerajaan adidaya jaman klasik itu pun membunuhnya. Dalam mitologi Romawi kuno, Romulus dan Remus adalah anak dari ratu Rhea Silvia dan Dewa perang Mars. yang dipelihara oleh seekor serigala jantan. tercatat juga, Emperor ke-empat Romawi Tiberius Claudius Caesar Augustus Germanicus membunuh Raja Hamlet, demi mendapatkan kekuasaan di Denmark yang dikenal dengan The Tragedy of Hamlet.

Sejarah hanya tinggal sejarah, bacaan makan malam dan saat kita santai. bagai hiburan menjelang siang. terbukti bahwa perang saudara hanya akan menghancurkan diri sendiri. kita tahu, Majapahit ahirnya dikuasai Tiongkok karena perang Paregreg, antara Wikramawardhana (1369-1428) dan Wirabhumi di tahun 1401-1406. sungguh sungguh sangat disayangkan.

teringat Pesan Gembong PKI, saat anaknya menjenguknya ke penjara. anaknya membawa buah Apel, lalu diberikannya apel itu pada Aidit, dia bilang "kau bagi lah apel itu". Anaknya bilang "Mana pisaunya pak?" aidit menjawab "kau bagi tanpa pisau, bisa tidak?" anaknya hanya menggeleng. lalu aidit mengambil pisau, "Nak, bangsa itu ibarat apel, saat dia satu apel maka, musuh akan susah menghancurkan kita" lalu dia membelah-belah apel itu menjadi 4 potong "tapi saat apel itu terbelah-belah, musuh akan mudah memporak porandakan kita, dan membagi-bagi kita".

Saudara menyangi tanpa pamrih, entah kenapa kita lebih membutuhkan musuh dari pada saudara, bahkan saudara kita pun kita jual demi musuh. apel itu harus tetap satu.

2 comments:

Anonymous said...

Nice reading. :)

uut, said...

he he he,tapi jgn salah loh,kadang2 "saudara" bisa menjadi our big enemy :P