Sunday, May 25, 2014

Perubahan itu ada bukan karena presiden

Terlalu memikirkan pemilu presiden, sampai-sampai kita sedikit lupa, bahwa ada di luar sana, anak-anak negeri berjuang untuk supremasi Indonesia .. anehnya, televisi juga gk peduli unk menyiarkan secara langsung pertandingan bulu tangkis thomas uber.. dan akhirnya, mrk tersingkir di semi final sama malaysia.. padahal, di atas kertas tim kita lebih kuat. tim uber juga tersingkir oleh India. dan kita tetap lebih memilih memikirkan prabowo dan jokowi.

Semua media terang-terangan menyerang salah satu kandidat. dan kita pun ikut andil menyerang salah satunya. yaa inilah demokrasi, dimana kita berjuang demi "sesuap" janji. janji indah yang didengungkan, atau kekhawatiran berlebih yang dihembuskan oleh orang-orang yang merasa punya kridibilitas dengan label "pengamat politik" "ahli komunikasi politik".. meski kadang ingin ku teriaki di kupingnya, "woiiii kenapa bukan kaw aja yang jadi presiden?".

bukankah, kita menyelenggarakan pemilu sudah berkali-kali, setiap kali pemilu kita selalu digembar-gembor bahwa "masa depan Indonesia ditentukan oleh suara anda". meski itu tak kuncung berubah, bahkan tak segan MUI pun ikut anda dan mengatakan bahwa mencoblos adalah WAJIB. yaa apapun itu, tetapi kita akan tetap sabar dan menunggu "suapan" harapan itu, setiap kali pemilu harapan itu tumbuh menggebu bak oasis di padang sahara.

tapi, mengaca pada TIMNAS Sepakbola U-19 yang beberapa tahun ini mereka mulai membanggakan, aku lihat perubahan itu bukan karena presidennya. bukan karena partai atau mencoblos tidaknya kita. tetapi karena satu sosok orang Indra Sjafri yang mau merubah sistem dari lingkungan kecil dimana dia diberi amanah.

Sekarang kita masih tetap bergantung pada presiden? merasa bahwa prabowo atau jokowi merubah itu semua? jangan mimpiii.. berhentilah menghujat keadaan, berhentilah berharap tinggi.. waktunya menyalakan lilin-lilin kecil dimana kita bisa.


Semua itu di awali dari keluarga dan tetangga .. kuatkan keluargamu, lihat kiri kanan kita, masih ada yg g bisa makan? masih adakah anak yang menangis karena gk bisa beli sepatu? masih ada pencuri2 kecil demi bisa beli sebungkus nasi? tetangga adalah parameter keimanan pada Tuhan, itu jika kita beriman pada-Nya dan Nabi-Nya.

No comments: