Friday, June 03, 2005

berjalanlah seperti angin

berjalanlah kamu, seperti awan
berjalanlah kamu, seperti angin


malam itu 2 juni 2005, angin panas musim panas seperti hawa api dalam kompor gas, menyengat badan, ku nyalakan kipas angin biar sedikit terasa adem. sambil utrak atrek internet sambil tiduran, ku nyalakan sebuah lagu yang mungkin orang akan bilang basi... biar lah.. toh aku tidak pinjam telinga orang itu untuk dengerin lagu ini..

jam menunjukan tepat jam 10 waktu kairo bagian hay sabi (kampung tujuh), suasana kamarku mulai ancur lagi seperti kapal perang pecah, karna abis ujian, ditambah lagi dah 1 minggu belum nyuci pakean.. biarkan saja lah.. yg penting ujian kelar, masih banyak persediaan pakeanku sampe tanggal 16 junni, jadi selesai ujian, aku bisa nyuci dan santai-santai di kamar, sambil lihat film yang udah didownload dari sekarang..

tik tok tik tok ... jarum detikan berdetak perlahan, sedetik dua detik tiga detik empat detik, seakan dia seperti countdown yang mengantarku pada titik ahir detik hidup.. lampu redup kamarku kadang membuat mataku pedih, ingin ku beli lampu 200 watt biar sekalian terang, tapi malah effectnya panas.. karna ini musim panas.. biarlah agak redup biar mudah ku pejamkan mata..

Angin masuk sepoy-sepoy dari luar jendela kacaku, gordeng jendela tertiup angin kipas anginku, bergerak melambai seperti melambaikan ucapan selamat tidur, deep sleep ... tidurlah yg nyenyak.. diluar sana malam mulai merangkak, bintang tak pernah muncul di atas langit kairo ini, bulanpun selalu tidak pernah muncul.. sepertinya malam ini malam yg sangat menyeramkan.

tik tok tik tok... detikan itupun masih seperti tadi, berjalan perdetik berputar perlahan tapi pasti mengantarkan jarum menit berputar .. dan berhitung, satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, depan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas. tik tok tik tok...

waktu menunjukan jam 10.30 lagu dalam urutan winampku menunjukan list yang ke 7, lagu yang sudah lama aku gk dengar. lagu itu pernah ku bawa waktu aku ikut marching band 5 tahun yang lalu.. waktu itu kejuaraan Nasional Band/Marching Band piala hamengku buono atau (HB CUP I). tahun 1999. di mandala krida..

lagu itu seperti menghantarkanku ke sebuah masa yang belum pernah aku rasakan, menghantarku kesebuah tempat yang belum pernah aku datangi. dimana tidak ada bunyi tik tok detikan jam dindingku, tidak ada alunan merdu lagu itu...

siri kasiri suhubin la ta`nay wala tata`ajaley (berlajanlah seprti awan, dengan tidak terburu-buru dan tidak terlalu lambat)

Aku melihat Eko, Ali, Basith, Dzulky, Deny hasan, Abdullah nurhasan, Imad Yousry.. berjalan, berpapasan, menyapa. Aku berjalan lurus, kulihat masjid tua, cahayanya yang redup dari dalam, yang belum ada listrik, cahaya lampu gamblok redup, kadang terkena tiupan angin dan mengecil.. bergoyang seperti layaknya penari..

Tikar lusuh yang berantakan, hijab (pembatas laki-laki dan perempuan) biru lusuh yg penuh debu, sesekali bergerak perlahan kekanan dan ke kiri. cahaya bulan redup, awan bergerak gelap... malam gelap gulita..

pohon Angsana disamping kiri jalan, melambai-lambai.. daun-daun indah nan rindang hijau menjadi gelap hitam... jalan-jalan kerikil, batu sebesar-besar kepalan tangan berserakan, sepertinya jalan ini dulu pernah di kasih koral.

tiupan angin malam membuat rambutku terurai acak acakan. ku pandangi rumah dari kayu dan bilik, lampu-lampu redup terpasang di depan rumahnya.. tidak ada lilin, tidak ada listrik.. yang ada lampu cempor (lampu kecil). kadang kulihat orang melewat tanpa bicara.. berjalan bak tidak melihatku..

ku berjalan lagi .. setapak dua tapak.. seperti mengantarku masuk kedalam sebuah dunia yang berbeda.. kulihat sawah membentang.. tapi gelap.. gemerincik air di solokan seperti sedang bersautan dengan suara jangkrik, kodok, dan angin yang meniup pohon2..

krik krik krik krik... suaranya nyaring, karna tak ada suara mobil, motor, atau suara kendaraan lain, yang ada hanya suara gemerincik air... kodok dan binatang malam lainya. suara itu sudah puluhan tau ku dengar, dan belum berubah sampe skrng.. masih seperti dulu.. krik krik krik

aku kembali jalan, menelusuri malam, menyisir angin, menapaki jalan-jalan kerikil.. desudut jalan selepas sawah ku lihat satu desa yang lain, indah, terang benerang, lampu listrik dimana, anak-anak bermain di malam hari.. indah sekali

Tak ada orang yang ku kenal disana.. wajah-wajah mereka berseri, menyapa sopan, tersenyum ramah. sepertinya mereka sudah kenal lama denganku.. Aku hanya diam.. terus berjalan..

Kulihat masjid berdiri megah, menjulang tinggi, menaranya biru di sorot lampu tembah berwarna biru, kuning .. indah sekali.. Lalu aku beruman kecil "ini masjid al-azhar" tapi aku tidak berada dimesir? lalu aku dimana?

angin bertiup keras.. dingin sekali.. ku dengar tik tok tik tok... lalu kudengar sebuah syair lagu ...

"ada apa dengan mu"

Ku tanya malam .... dan seterusnya...

ku lihat jendelaku terbuka lebar.. angin masuk kencang.. gordeng tidak lagi melambai, tapi mengusir.. bergerak keras kedepan dan belakang...

Aku masih di Mesir!

tik tok tik tok... ku lihat jam dinding.. waktu masih menjukan jam 12.00.. ku kecilkan lagu winam ku .. ku coba kembali tidur.. ku coba pejamkan mata.. tapi tidak bisa.. aku tau besok ujian, tapi tidak mungkin aku masuk ujian sebelum tidur.

ku coba me-rewin mimpiku... apa yang terjadi sebenarnya?

No comments: